Riksa Uji

Riksa Uji Alat Otomasi: Cek Ulang Sebelum Algoritma Bekerja

Industri 4.0 telah membawa gelombang otomatisasi di berbagai sektor, mulai dari manufaktur, logistik, hingga pertambangan. Robot, sensor, dan sistem kendali otomatis menjadi tulang punggung proses produksi modern. Namun, sebelum algoritma bekerja dan mesin otomatis bergerak, ada satu hal krusial yang sering luput: Riksa Uji Alat Otomasi.

Apa Itu Riksa Uji Alat Otomasi?

Riksa uji adalah pemeriksaan teknis menyeluruh terhadap kondisi, fungsi, dan keamanan suatu peralatan sebelum dan selama pemakaian. Untuk alat otomasi, ini berarti memeriksa:

  • Sensor dan aktuator

  • Sistem kendali logika (PLC)

  • Antarmuka pengguna (HMI)

  • Sistem emergency stop

  • Integritas jaringan komunikasi (Ethernet/IP, Modbus, dll)

Kenapa Wajib Dilakukan Sebelum Algoritma Berjalan?

  1. Pencegahan Malfungsi Algoritma: Algoritma hanya sebaik input-nya. Sensor yang salah kalibrasi = perintah salah.

  2. Keselamatan Operator: Banyak alat otomatis bisa bergerak tiba-tiba. Riksa uji memastikan sistem berhenti darurat berfungsi.

  3. Integrasi Antar Alat: Satu sistem gagal = seluruh lini berhenti. Riksa uji menjamin komunikasi antar mesin lancar.

Kasus Kegagalan karena Tidak Ada Riksa Uji

Pada 2023, sebuah lini produksi elektronik berhenti total karena sensor cahaya tidak membaca dengan benar. Ternyata, kalibrasi belum dilakukan. Waktu henti: 8 jam. Kerugian: Rp480 juta.

Langkah-Langkah Riksa Uji Alat Otomasi

  • Cek manual & dokumentasi alat

  • Verifikasi koneksi & tegangan listrik

  • Uji fungsi sensor secara manual

  • Simulasi skenario darurat

  • Lakukan pengujian di bawah pengawasan petugas K3

Sertifikasi & Operator yang Berwenang

Riksa uji hanya boleh dilakukan oleh teknisi bersertifikat atau PJK3 (Perusahaan Jasa K3) yang ditunjuk Kemnaker. Sertifikat laik pakai wajib diterbitkan dan dicatat dalam sistem manajemen K3 perusahaan.

Kesimpulan

Sebelum algoritma dijalankan dan mesin otomatis mengambil alih proses kerja, pastikan semua alatnya telah melewati riksa uji. Jangan biarkan teknologi canggih menjadi ancaman keselamatan hanya karena kelalaian awal.

Scroll to Top